Tangan itu menyeluk sebuah poket lusuh.
Terisi hanyalah debu-debu kecil dan pasir-pasir halus.
Tergenggam ia sesuatu sebaik dikeluarkan.
Ketahuilah tangan itu hanya menggenggam sebuah imaginasi jujur.
Seraya dilemparkan imaginasi itu jauh ke muka langit.
Imaginasi itu terbang jauh membentuk awan-awan impian.
Cukup untuk ia menggumpal sebuah cita-cita buat sang pemimpi.
Sang pemimpi itu terus melangkah.
Langkahan itu makin laju buatnya menuju sinar sana.
Menyambung sebuah legasi perjuangan.
Terisi hanyalah debu-debu kecil dan pasir-pasir halus.
Tergenggam ia sesuatu sebaik dikeluarkan.
Ketahuilah tangan itu hanya menggenggam sebuah imaginasi jujur.
Seraya dilemparkan imaginasi itu jauh ke muka langit.
Imaginasi itu terbang jauh membentuk awan-awan impian.
Cukup untuk ia menggumpal sebuah cita-cita buat sang pemimpi.
Sang pemimpi itu terus melangkah.
Langkahan itu makin laju buatnya menuju sinar sana.
Menyambung sebuah legasi perjuangan.
No comments:
Post a Comment